Peristiwa tidur bukanlah sebuah aktifitas yang memerlukan usaha yang keras, tehnik yang rumit, persiapan yang matang, urutan prosedur yang kompleks.
Contoh paling baik dari sebuah proses tidur adalah seperti tidurnya anak kecil yang bisa dilakukan kapan saja, dimana saja, mau dengan atau tanpa suara berisik, dengan atau tanpa cahaya terang, dalam posisi terbujur, duduk ataupun berdiri, sebelum atau sesudah makan minum, dengan alas yang keras ataupun empuk.
Jadi jika berfikir tidur memerlukan sebuah upacara (ritual) atau manajemen tertentu, seperti mengatur pencahayaan kamar tidur, ruang tidur yang kedap suara, mengatur suhu ruangan, harus mengenakan piyama, alas tidur yang bersih, kasur harus empuk, diet makanan atau minuman tertentu, olah raga ringan di sore hari, melakukan tehnik nafas tertentu dsb., menurut kami adalah sebuah saran yang kurang tepat.
Mengapa demikian?
Dari pengalaman kami memberikan banyak terapi insomnia, peristiwa tidur adalah sebuah peristiwa alami, sama alaminya seperti saat perut kosong kita merasa lapar, saat merasa gembira kita otomatis tersenyum, saat kandung kemih penuh kita ke kamar kecil, saat kurang tidur otomatis mengantuk, dsb.
Lalu kenapa cukup banyak yang mengalami gangguan tidur atau insomnia?
Menurut sebuah studi yang dimuat di Journal of Sleep Resources tahun 2018, salah satu penyebab utama susah tidur atau insomnia adalah stress. Seperti sebuah ramalan yang menjadi kenyataan, kekhawatiran seseorang tidak bisa tidur justru mendorong ybs. menjadi semakin sulit tidur.
Jadi yang harus dikendalikan bukanlah mengenai tata cara atau prosedur tidurnya, melainkan akar masalah yang menyebabkan seseorang gampang panik atau cemas sehingga susah tidur.
Ingin bebas insomnia? KLIK > https://servo.clinic/alamat/