Terdapat perbedaan nyata antara impulsif dan kompulsif, meski keduanya sama sama dikuasai oleh dorongan tidak terkendali.
Impulsif adalah dorongan tidak terkendali untuk melakukan suatu tindakan, misal dorongan belanja, dorongan untuk pamer, dorongan merokok, dorongan pornografi dsb. Jenis jenis kebiasaan buruk dan kecanduan biasanya termasuk dalam kelompok impulsif.
Sedang kompulsif adalah dorongan tidak terkendali untuk mengulang ulang sebuah aktifitas, seperti mengecek pintu berulang kali, cuci tangan berkali kali, biasanya dikenal sebagai Obsessive Compulsive Disorder (OCD).
Kedua jenis dorongan tersebut bekerja secara otomatis dan tidak disadari oleh yang bersangkutan, guna menurunkan ketegangan akibat adanya kecemasan yang sudah berlangsung lama (kronis).
Meski secara psikologis kebutuhan untuk meminta bantuan profesional dapat saja ditunda, namun dorongan tersebut berpotensi menimbulkan kelelahan psikis kronis.
Apalagi jika dorongan tersebut dapat membahayakan atau memiliki konsekwensi hukum seperti dorongan untuk memukul anak, dorongan untuk bunuh diri, dorongan memamerkan alat kelamin (eksibisionis), dorongan untuk mengutil (kleptomania) dsb., sebaiknya diterapi pada kesempatan pertama.
Yang penting untuk disadari, terapi gangguan impulsif ataupun kompulsif, hanya efektif jika diinginkan sendiri oleh yang bersangkutan, bukan karena permintaan anggota keluarga.
Ingin bebas dari dorongan tidak terkendali? KLIK > https://servo.clinic/alamat/