Kelas khusus yang diadakan seminggu sekali yang diberikan kepada anak berumur 10 hingga 13 tahun yang memiliki hubungan tidak baik dengan orang tuanya dan memperlihatkan sejumlah tanda depresi sekali lagi menurunkan angka depresi sebesar separonya-dan tetap begitu selama dua tahun kemudian.

Satu tahun setelah sesi itu selesai, hanya 8 persen anak yang ikut program mendapat angka yang berkisar dari lumayan hingga hebat dalam tes depresi, lawan 29 persen anak dalam kelompok pembanding. Dan setelah dua tahun, kurang lebih 20 persen murid dalam kelas itu menunjukkan tanda depresi yang amat ringan, dibandingkan dengan 44 persen murid dalam kelompok pembanding.

Mempelajari keterampilan emosional ini pada puncak masa remaja barangkali sangat membantu. Seligman mengamati, “Anak anak ini kelihatan lebih pintar menangani kegundahan masa remaja ynag biasa terjadi, yaitu penolakan. Tampaknya mereka mempelajari keterampilan ini pada masa penting bagi resiko depresi, tepat ketika memasuki masa remaja.

Pelajaran tersebut berlangsung terus dan tumbuh sedikit lebih kuat selama tahun tahun sejak mereka menguasainya, menandakan bahwa anak anak itu betul betul menerapkannya dalam kehidupan sehari hari.”

Pakar depresi anak lainnya memuji program baru tersebut. “Bila Anda ingin melakukan perubahan besar pada penyakit psikiatri seperti depresi, Anda harus melakukan sesuatu sebelum anak jatuh sakit,” begitu komentar Kovacs.

“Pemecahan sebenarnya adalah vaksinasi psikologis.”

Sumber : Kecerdasan Emosional, Daniel Goleman, 1996.

Ingin cepat berubah? KLIK > https://servo.clinic/alamat/